Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon dengan nomor kode desa 33.03.01.2001, berlokasi di ujung barat daya Kabupaten Purbalingga. Terletak membentang pada koordinat -7.470967° s.d. 109.331477°. Elevasi ketinggian rata-rata antara 60-70 mdpl, dengan kontur tanah cenderung datar.
Peta Satelit Desa Kedungbenda |
Garis batas wilayah desa;
- sebelah
utara Desa Sumilir dan Kalialang Kec. Kemangkon
- sebelah
barat laut Desa Kalicupak Kidul Kec. Kalibagor
- sebelah
barat Desa Petir Kec. Kalibagor
- sebelah
barat daya Desa Pajerukan Kec Kalibagor
- sebelah
selatan Desa Suro Kec. Kalibagor
- sebelah
tenggara Desa Somakaton Kecamatan Somagede; dan
- sebelah
timur Desa Bokol Kecamatan Kemangkon.
Perbatasan dengan desa-desa
lainnya dipisahkan mengikuti aliran sungai Serayu dan
Klawing, kecuali dengan desa Bokol berbatasan langsung dengan tanah daratan.
Wilayah desa Kedungbenda memiliki
luas 3.972e+6 m²/397.2 hectares/3.972 km²/4.276e+7 ft²/981.5 acres (ada sebagian
data menyebutkan 401,500 hektare).
Desa Kedungbenda dibagi
menjadi lima wilayah Kepala Dusun (Kadus) dan beberapa grumbul.
Nama-nama grumbul yang cukup terkenal adalah sebagai berikut:
- Grumbul
Sokasada
- Grumbul
Larangan (Lokasi Panembahan Drona masuk wilayah ini)
- Grumbul
Candukmarga
- Grumbul
Congot
- Grumbul
Kedungbenda
- Grumbul
Beji
- Grumbul
Kebanggan (Termasuk Blok Jongkeng)
- Grumbul
Jero Tengah (Lokasi Balai Desa di grumbul ini; Sibata)
- Grumbul
Karangsari (Termasuk Blok Menusan dan Blok Krobokan)
- Grumbul
Lorog
- Grumbul
Degul
- Grumbul
Karag
- Grumbul
Tambangan Kalianja
- Grumbul
Kedungjati (Termasuk Blok Jatirokeh)
- Grumbul
Sempor Kidul
Keseluruhan wilayah desa
merupakan lahan tadah hujan. Sumber mata air alam hanya berada di Belik Endut yang
masuk wilayah Grumbul Lorog. Sumber mata air alam ini hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitarnya. Sedangkan mata air Pereng-Kedungjati yang sekarang dipergunakan sebagai sumber air Pamdes Pamsimas, merupakan
mata air munculan sebagai akibat dari ledakan dinamit saat dilakukan ekplorasi jalur pencarian
sumber minyak oleh Pertamina.
Lahan yang masih dapat
dipergunakan sebagai sawah tadah hujan berada di Grumbul Larangan Lor,
Candukmarga Lor, Beji Lor, Blok Jongkeng sampai Tambangan, Lorog dan Degul. Lahan
lainnya merupakan tanah Derik dan Pekarangan. Grumbul Kedungbenda, sebagian
Degul, Karag, dan Congot merupakan tanah lempung.
Hampir semua pelosok desa transportasinya
sudah terbuka dan dapat dikunjungi karena telah dibangun jalan desa sebagai penghubung.
Jalan Kabupaten berada di sebelah utara menghubungkan Sokasada (perbatasan
Bokol) sampai Tambangan Kalianja sebagai jalan utama. Transportasi umum belum
tersedia. Aliran listrik dan Pamdes telah tersedia.