Doc. Antara |
Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko secara resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah masa jabatan 2013-2018.
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di gedung DPRD provinsi setempat di Semarang, Jumat,23-8-2013 dengan dihadiri oleh ratusan tamu undangan.
Prosesi pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng yang menjadi agenda rapat paripurna istimewa DPRD Jateng itu berjalan dengan lancar dalam waktu kurang lebih 25 menit.
Dalam sambutannya, Mendagri Gamawan Fauzi meminta agar slogan "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" yang disampaikan pada saat kampanye oleh pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko, dapat direalisasikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Proses Pemilukada Jateng pada 26 Mei lalu patut dipuji sebab minim gesekan. Bahkan tak ada gugatan atas kemenangan Ganjar-Heru itu. "Tentu ini akan mempercepat proses konsolidasi".
Mendagri menambahkan, selama ini Provinsi Jateng sudah banyak menunjukkan kemajuan. Salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sudah mencapai angka 72,77 persen. Meski demikian, Gubernur dan wakilnya punya pekerjaan dan tantangan cukup besar mengingat Jateng memiliki jumlah penduduk miskin hingga 4,6 juta jiwa, atau 14,9 persen. "Angka ini masih lebih tinggi daripada rata-rata nasional yang hanya 11,66 persen," ucap Mendagri.
Mendagri juga menyebut Ganjar sebagai sosok yang pengalaman dalam hal pemerintahan dalam negeri, terutama selama memimpin Komisi II DPR. Sedangkan Heru Sudjatmoko memiliki pengalaman sebagai birokrat yang matang. "Harapannya pasangan ini bisa membawa kemajuan bagi Jawa Tengah."
"Perkuat agenda sinergis pembangunan secara nasional dalam kaitannya jabatan gubernur yang mempunyai peran ganda sebagai kepala daerah otonomi sekaligus wakil pemerintah pusat di daerah, maka menjadi tugas saudara untuk mengkoordinasikan dan menjamin sinergitas kebijakan pembangunan kabupaten/kota se-Jateng," kata Mendagri.
“Langkah saudara yang dimulai hari ini hingga lima tahun kedepan, tentu tidak terlepas dari apa yang telah dicapai dalam kepemimpinan gubernur periode sebelumnya”. "Jadikanlah bulan ini sebagai penanda kemenangan saudara, kemenangan seluruh rakyat Jateng tanpa membeda-bedakan afiliasi politik dan asal usul golongan," ujar Mendagri.
Mendagri meminta Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk bersungguh-sungguh mengentaskan kemiskinan, memberantas buta aksara yang masih tinggi, serta memperluas akses setiap jenjang pendidikan dan fasilitas kesehatan demi kemakmuran rakyat Jateng secara keseluruhan.
"Saya yakin bahwa kombinasi gubernur dan wakil gubernur terpilih sebagai tokoh yang berpengalaman di tingkat nasional dan daerah. Sinergi ini diharapkan mampu membawa Provinsi Jateng untuk lebih maju di masa mendatang," kata Mendagri.
Usai dilantik, Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko menandatangani pakta integritas, dilanjutkan dengan menerima ucapan selamat secara terbatas dari Mendagri beserta istri, anggota Komisi II DPR RI, dan forum koordinasi pimpinan Provinsi Jateng.
Upacara pelantikan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo serta tokoh nasional seperti Puan Maharani, Ketua DPD RI Irman Gusman, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
(AN, 23/8/2013)
Aksi protes
Pelantikan Gubernur Jateng ini diwarnai aksi protes dari sekelompok masyarakat. Sekelompok anak muda yang datang bersama para petani, mengenakan topeng Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko di taman KB Semarang. Nanang Setyono, salah satu pendemo menyebutkan bahwa pelaksanaan pesta rakyat merupakan salah satu bentuk inefisiensi anggaran. Pesta pelantikan Gubernur Jateng di 3 tempat --di gedung DPRD, Jalan Pahlawan, dan Sekretariat DPD PDI Perjuangan-- dinilai sebagai bentuk pemborosan. "Saya lihat, pesta rakyat ini merupakan pesta kelompok tertentu. Lalu mana pesta rakyatnya?" Kata Nanang. Selain mengkritik pelaksanaan pesta rakyat, Nanang juga menunjukkan bahwa anggaran yang disediakan dan dipublikasi hanya digunakan separuhnya itu, sebagai pembohongan. "Tagline Ora Ngapusi, Ora Korupsi, justru dikhianati pada pelantikan hari ini," katanya. (VN, 23/8/2013).
Pesan Ketua DPP PDIP
Puan Maharani, berpesan kepada keduanya agar tidak melupakan janji-janjinya pada saat kampanye. Saat kampanye, Ganjar-Heru mengusung slogan "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi".
"Mulai tanggal 23 Agustus 2013, Pak Ganjar dan Pak Heru harus bekerja keras, jelas, dan nyata untuk mengubah janji menjadi bukti bagi masyarakat Jawa Tengah," kata Puan yang juga sebagai Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Heru di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2013.
Selama masa kampanye, kata Puan, dia memimpin kegiatan pemenangan pasangan Ganjar-Heru dalam rangka melaksanakan tugas dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut Puan, Mega mendorong dan memberikan penugasan kepada kader-kader muda partai guna maju di Pemilihan Umum Kepala Daerah.
"Saya memang ambil tanggungjawab sebagai ‘Panglima’ tempur kampanye PDI Perjuangan di Pilgub Jawa Tengah karena saya yakin rakyat Jawa Tengah masih cinta Bung Karno dan ini rumah Banteng Moncong Putih," kata dia.
Selain itu, kata Puan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, juga berpesan agar Ganjar-Heru amanah dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat Jawa Tengah.
"Sebagai pemimpin yang bisa ngayomi, ngayemi, syukur-syukur bisa ngayani. Bisa sung tulodo, mbangun karso lan tut wuri handayani," kata Puan (VN, 22/8/2013).
Antusiasme Warga
Banyaknya tamu undangan yang hadir pada pelantikan Gubernur Jateng itu merupakan dinamika dan tidak terlepas dari sosok Ganjar Pranowo. Antusiasme pihak yang ingin melihat langsung pelantikan Gubernur Jateng bisa dikatakan fenomental.
Berbagai cara dilakukan masyarakat Jawa Tengah untuk menghadiri pelantikan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Jumat 23 Agustus 2013.
Di antaranya, seorang simpatisan yang konon jalan kaki dari Banyumas, kelompok kesenian dari Jepara, bahkan petani dari Batang yang dikabarkan akan berunjuk rasa.
Sementara yang dilakukan warga Solo, Agus Julianto, mengayuh sepeda onthel menuju Semarang untuk menghadiri proses pelantikan tersebut. "Sebelum pemilihan, saya mempunyai nadzar jika Pak Ganjar dan Pak Heru menang maka saya akan ngonthel menuju Semarang untuk menghadiri acara pelantikan," kata Agus. Sebelum berangkat, Agus sudah memberitahukan ihwal rencana aksi ngonthel tersebut kepada Ganjar Pranowo. Ia bertemu dengan Ganjar, yang saat itu sedang menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal dengan sejumlah kader PDIP di Kota Surakarta.
Agus memasang poster di sepeda ontelnya dan saat pelantikan dipasang di depan gedung DPRD Jawa Tengah . Poster itu bertuliskan 'Mangayubagyo Atas Pelantikan Ganjar-Heru Sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ganjar-Heru Tumpuan Masyarakat Miskin Jawa Tengah'.
Diwartakan Sekretariat DPRD Jateng memangkas 50 persen anggaran biaya pelantikan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dari Rp1 miliar menjadi Rp.500 juta. Pemangkasan biaya pelantikan hingga 50 persen dari anggaran semula itu merupakan respons masukan Ganjar Pranowo yang ingin dilantik secara sederhana (VN, 24/8/2013).
Selamat bekerja keras, cerdas, bernas dan waras Pak Uban Gagah!
Doc. by Kang Wirya
0 komentar:
Posting Komentar